Dakwah Nabi Muhammad SAW Periode Madinah
Wednesday, June 13, 2018
Dakwah Nabi Muhammad SAW Periode Madinah
Standar Kompetensi
12. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat pereode Madinah
Kompetensi Dasar :
12.1. Menceriterakan sejarah dakwah Rosulullah SAW pereode Madinah
12.2. Mendeskripsikan strategi dakwah Rosulullah SAW pereode Madinah
A. Kondisi Kota Madinah
Kota Madinah berada diwilayah kekuasaan pemerintahan kerajaan Arab Saudi sekarang. Madinah terletak di daerah Hijaz, bagian dari semenanjung Arab yang terletak diantara Dataran Tinggi Nejd dan daerah pantai Tihamah. Didaerah ini terdapat tiga kota utama yaitu Taif, Mekah, dan Madinah. Kota Madinah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah, namanya adalah kota yasrib. Kondisi Madinah berbeda dengan kota Mekah yang tandus dan gersang. Kota Madinah memiliki oase-oase yang digunakan untuk pertanian, untuk mata pencaharian penduduk bertani, berdagang dan beternak.
Penduduk Yasrib sebelum kedatangan Islam terdiri atas dua suku bangsa, yaitu bangsa Arab dan Yahudi. Di Yasrib tidak ada seorang pemimpin dan suatu pemerintahan atas semua penduduk, yang ada hanyalah pemimpin suku yang hanya memikirkan sukunya sendiri.
B. Kaum Muslimin Berhijrah
Hijrah secara fisik dalam sejarah islam dilakukan dua kali, yaitu hijrah ke Habsyi dan dari Mekah ke Madinah. Adanya kekejaman kaum musyrik terhadap umat Islam, maka Rosulullah memerintahkan umat islam untuk hijrah ke Yasrib baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok kecil. Sedikit demi sedikit kaum muslimin meninggalkan Mekah, sedangkan Rosulullah masih tinggal di Mekah, meskipun orang-orang madinah meminta agar Nabi Muhammad SAW lekas hijrah ke Madinah. Tetapi Rasulullah menunggu perintah Allah SWT untuk berhijrah. Orang Quraisy Mekah setelah mengetahui bahwa kaum muslimin banyak yang sudah hijrah ke Madinah dan yang tinggal di Mekah hanya Nabi Muhammad SAW. Dari itu mereka menyuruh kepada pemuda Quraisy untuk mengepung dan menjaga rumah Nabi Muhammad SAW sejak malam hari, supaya bila Nabi Muhammad SAW keluar rumah untuk shalat subuh disitulah Nabi Muhammad harus dibunuh. Keputusan itu harus segera mereka laksanakan. Tetapi manusia berencana Allah yang menentukan. Sebelum orang Quraisy melaksanakan niat buruknya, Allah telah mengilhamkan pada Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar Sidiq, tetapi terlebih dahulu bersembunyi di gua Tsur sebelum Rosulullah SAW meninggalkan Mekah, meminta Ali Bin Abu Thalib supaya memakai selimut dan tidur ditempat tidurnya. Pada malam itu para pemuda pilihan dari berbagai suku mengepung rumah Nabi Muhammad SAW dan menyangka yang tidur adalah Rasulullah SAW. Sementara Rasulullah ditemani oleh Abu Bakar telah meninggalkan rumah menuju ke gua Tsur terlebih dahulu.
C. Kehadiran Nabi Muhammad di Madinah.
Para penduduk Madinah menyambut kehadiran Rasulullah dengan riang gembira. Penduduk Madinah yang menyambut kehadiran Rasulullah disebut kaum Anshor. Sedangkan kaum muslimin yang hijrah dari Mekah ke Madinah disebut kaum muhajirin. Setelah kehadiran Rasulullah, nama kota Yasrib berubah menjadi Madinatul Munawaroh (kota yang memancarkan cahaya ilmu pengetahuan). Hari hijrah Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada tahun 622 M, dipandang oleh umat islam diwaktu itu, sebagai permulaan zaman orde baru yang telah mengalahkan dan melumpuhkan kekuatan orde lama. Karena itu peristiwa ini menjadi awal perhitungan tahun Islam yang dikenal dengan nama Tahun Hijrah, dan yang mulai menetapkan tahun hijrah ini ialah Khalifah Umar Bin Khatab r.a. setelah Nabi Muhammad berdiam di Madinah, tidak lama kemudian beliau membuat masjid, yang diberi nama Masjid Nabawi. Orang-orang Muhajirin dan Anshor hidup seperti orang bersaudara, rukun dan damai, dan merekalah yang menjadi tiang bangunan Islam di masa itu.
D. Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah
Strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah berbeda dengan strategi dakwah di Mekah. Hal-hal pokok yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW selama berada di Madinah antara lain :
1. Mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor
Kaum anshor menerima kedatangan kaum muhajirin dengan riang gembira. Mereka mengetahui bahwa sebagian besar kaum muhajirin tidak membawa harta bendanya ketika berhijrah. Kerenanya mereka bersedia berbagi tempat tinggal, pekerjaan, pakaian, dan lain-lain. Untuk lebih mempererat persaudaraan kaum tersebut, Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor. Dasar persaudaraan yang dibangun oleh Rasulullah SAW adalah Wahdatul Islamiyah yaitu persaudaraan yang didasarkan kepada Agama Islam.
2. Menciptakan Perdamaian
Pada saat Rasulullah hadir di Madinah, ada dua suku yang sering bertikai yaitu, suku Auz dan Khazraj. Rosulullah SAW berusaha mendamaikan dua suku yang sedang bertikai tersebut sehingga terciptalah perdamaian. Dengan terciptanya kedamaian dan terhapusnya jurang pemisah antar suku yang ada di Madinah, maka ketentraman akan dirasakan. Suasana tersebut menjadi pendukung dakwah Rasulullah SAW di Madinah.
3. Toleransi yang tinggi
Penduduk Madinah agamanya berbeda yaitu ada Yahudi, Islam dan Nasrani. Rasulullah memberi kebebasan kepada penduduk untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Pembentukan masyarakat madani dimulai di Madinah, dasar-dasar pemerinntahan Islam telah diletakkan, ini tertuang dalam Piagam Madinah yang juga disebut Konstitusi Madinah. Sebuah konstitusi modern yang untuk pertama kalinya memperkenalkan wacana kebebasan beragama, persaudaraan antar agama, perdamaian dan kedamaian, persatuan, etika politik, hak dan kewajiban warga negara, serta konstitusi pengakuan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan. Isi piagam Madinah itu antara lain :
a. Seluruh penduduk Madinah merupakan satu kesatuan warga yang bebas berpikir dan melakukan agamanya masing-masing serta tidak boleh mengganggu.
b. Apabila kota Madinah diserang musuh mereka harus mempertahankannya bersama-sama
c. Apabila salah satu golongan diserang musuh, golongan yang lain harus membantunya.
d. Jika timbul perselisihan, penyelesaianya dibawah keadilan yang dipimpin oleh Rasulullah SAW.
12. Memahami keteladanan Rasulullah SAW dalam membina umat pereode Madinah
Kompetensi Dasar :
12.1. Menceriterakan sejarah dakwah Rosulullah SAW pereode Madinah
12.2. Mendeskripsikan strategi dakwah Rosulullah SAW pereode Madinah
A. Kondisi Kota Madinah
Kota Madinah berada diwilayah kekuasaan pemerintahan kerajaan Arab Saudi sekarang. Madinah terletak di daerah Hijaz, bagian dari semenanjung Arab yang terletak diantara Dataran Tinggi Nejd dan daerah pantai Tihamah. Didaerah ini terdapat tiga kota utama yaitu Taif, Mekah, dan Madinah. Kota Madinah sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah, namanya adalah kota yasrib. Kondisi Madinah berbeda dengan kota Mekah yang tandus dan gersang. Kota Madinah memiliki oase-oase yang digunakan untuk pertanian, untuk mata pencaharian penduduk bertani, berdagang dan beternak.
Penduduk Yasrib sebelum kedatangan Islam terdiri atas dua suku bangsa, yaitu bangsa Arab dan Yahudi. Di Yasrib tidak ada seorang pemimpin dan suatu pemerintahan atas semua penduduk, yang ada hanyalah pemimpin suku yang hanya memikirkan sukunya sendiri.
B. Kaum Muslimin Berhijrah
Hijrah secara fisik dalam sejarah islam dilakukan dua kali, yaitu hijrah ke Habsyi dan dari Mekah ke Madinah. Adanya kekejaman kaum musyrik terhadap umat Islam, maka Rosulullah memerintahkan umat islam untuk hijrah ke Yasrib baik secara sendiri-sendiri atau berkelompok kecil. Sedikit demi sedikit kaum muslimin meninggalkan Mekah, sedangkan Rosulullah masih tinggal di Mekah, meskipun orang-orang madinah meminta agar Nabi Muhammad SAW lekas hijrah ke Madinah. Tetapi Rasulullah menunggu perintah Allah SWT untuk berhijrah. Orang Quraisy Mekah setelah mengetahui bahwa kaum muslimin banyak yang sudah hijrah ke Madinah dan yang tinggal di Mekah hanya Nabi Muhammad SAW. Dari itu mereka menyuruh kepada pemuda Quraisy untuk mengepung dan menjaga rumah Nabi Muhammad SAW sejak malam hari, supaya bila Nabi Muhammad SAW keluar rumah untuk shalat subuh disitulah Nabi Muhammad harus dibunuh. Keputusan itu harus segera mereka laksanakan. Tetapi manusia berencana Allah yang menentukan. Sebelum orang Quraisy melaksanakan niat buruknya, Allah telah mengilhamkan pada Nabi Muhammad SAW untuk hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar Sidiq, tetapi terlebih dahulu bersembunyi di gua Tsur sebelum Rosulullah SAW meninggalkan Mekah, meminta Ali Bin Abu Thalib supaya memakai selimut dan tidur ditempat tidurnya. Pada malam itu para pemuda pilihan dari berbagai suku mengepung rumah Nabi Muhammad SAW dan menyangka yang tidur adalah Rasulullah SAW. Sementara Rasulullah ditemani oleh Abu Bakar telah meninggalkan rumah menuju ke gua Tsur terlebih dahulu.
C. Kehadiran Nabi Muhammad di Madinah.
Para penduduk Madinah menyambut kehadiran Rasulullah dengan riang gembira. Penduduk Madinah yang menyambut kehadiran Rasulullah disebut kaum Anshor. Sedangkan kaum muslimin yang hijrah dari Mekah ke Madinah disebut kaum muhajirin. Setelah kehadiran Rasulullah, nama kota Yasrib berubah menjadi Madinatul Munawaroh (kota yang memancarkan cahaya ilmu pengetahuan). Hari hijrah Nabi Muhammad SAW yang terjadi pada tahun 622 M, dipandang oleh umat islam diwaktu itu, sebagai permulaan zaman orde baru yang telah mengalahkan dan melumpuhkan kekuatan orde lama. Karena itu peristiwa ini menjadi awal perhitungan tahun Islam yang dikenal dengan nama Tahun Hijrah, dan yang mulai menetapkan tahun hijrah ini ialah Khalifah Umar Bin Khatab r.a. setelah Nabi Muhammad berdiam di Madinah, tidak lama kemudian beliau membuat masjid, yang diberi nama Masjid Nabawi. Orang-orang Muhajirin dan Anshor hidup seperti orang bersaudara, rukun dan damai, dan merekalah yang menjadi tiang bangunan Islam di masa itu.
D. Strategi Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah
Strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah berbeda dengan strategi dakwah di Mekah. Hal-hal pokok yang dilaksanakan oleh Rasulullah SAW selama berada di Madinah antara lain :
1. Mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor
Kaum anshor menerima kedatangan kaum muhajirin dengan riang gembira. Mereka mengetahui bahwa sebagian besar kaum muhajirin tidak membawa harta bendanya ketika berhijrah. Kerenanya mereka bersedia berbagi tempat tinggal, pekerjaan, pakaian, dan lain-lain. Untuk lebih mempererat persaudaraan kaum tersebut, Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum muhajirin dan anshor. Dasar persaudaraan yang dibangun oleh Rasulullah SAW adalah Wahdatul Islamiyah yaitu persaudaraan yang didasarkan kepada Agama Islam.
2. Menciptakan Perdamaian
Pada saat Rasulullah hadir di Madinah, ada dua suku yang sering bertikai yaitu, suku Auz dan Khazraj. Rosulullah SAW berusaha mendamaikan dua suku yang sedang bertikai tersebut sehingga terciptalah perdamaian. Dengan terciptanya kedamaian dan terhapusnya jurang pemisah antar suku yang ada di Madinah, maka ketentraman akan dirasakan. Suasana tersebut menjadi pendukung dakwah Rasulullah SAW di Madinah.
3. Toleransi yang tinggi
Penduduk Madinah agamanya berbeda yaitu ada Yahudi, Islam dan Nasrani. Rasulullah memberi kebebasan kepada penduduk untuk menjalankan ajaran agamanya masing-masing. Pembentukan masyarakat madani dimulai di Madinah, dasar-dasar pemerinntahan Islam telah diletakkan, ini tertuang dalam Piagam Madinah yang juga disebut Konstitusi Madinah. Sebuah konstitusi modern yang untuk pertama kalinya memperkenalkan wacana kebebasan beragama, persaudaraan antar agama, perdamaian dan kedamaian, persatuan, etika politik, hak dan kewajiban warga negara, serta konstitusi pengakuan hukum berdasarkan kebenaran dan keadilan. Isi piagam Madinah itu antara lain :
a. Seluruh penduduk Madinah merupakan satu kesatuan warga yang bebas berpikir dan melakukan agamanya masing-masing serta tidak boleh mengganggu.
b. Apabila kota Madinah diserang musuh mereka harus mempertahankannya bersama-sama
c. Apabila salah satu golongan diserang musuh, golongan yang lain harus membantunya.
d. Jika timbul perselisihan, penyelesaianya dibawah keadilan yang dipimpin oleh Rasulullah SAW.