Penjelasan Tentang Iman Kepada Qada dan Qadar
Wednesday, June 13, 2018
Penjelasan Iman Kepada Qada dan Qadar
Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun Iman yang ke- enam dan harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Iman kepada qada dan qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Iman kepada Qada dan Qadar artinya percaya dan yakin bahwasahnya Allah SWT memiliki kehendak, keputusan dan ketetapan atas semuanya makhlukNya termasuk segala sesuatu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berupa hidup atau mati, baik atau buruk, kemunculan atau kemusnahan. Sedangkan menurut bahasa pengertian qada dan qadar adalah sebagai berikut :
A. Pengertian Qada dan Qadar
Arti Qada
Qada berarti hukum atau keputusan ( Q.S. Surat An- Nisa’ ayat 65 )
Qada berarti mewujudkan atau menjadikan ( Q.S. Surat Fussilat ayat 12 )
Qada berarti kehendak ( Q.S. Surat Ali Imron ayat 47 )
Qada berarti perintah ( Q.S. Surat Al- Isra’ ayat 23
Arti Qadar
Qadar berarti mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya ( Q.S. Surat Fussilat ayat 10 )
Qadar berarti ukuran ( Q.S. Surat Ar- Ra’du ayat 17 )
Qadar berarti kekuasaan atau kemampuan ( Q.S. Surat Al- Baqarah ayat 236 )
Qadar berarti ketentuan atau kepastian ( Q.S. Al- Mursalat ayat 23 )
Qadar berarti perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu ( Q.S. Al- Qomar ayat 49
Dengan kata lain Qada dan Qadar, adalah sama-sama merupakan ketetapan, keputusan, kehendak Allah SWT atas seluruh Makhluk-Nya. Sebagaian pendapat mengatakan Qada adalah ketetapan Allah SWT yang akan terjadi . Sedangkan Qadar, ketetapan Allah SWT yang telah terjadi atas makhluk-Nya.
B. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar
Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah swt pastinya memiliki tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah swt menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah :
Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah swt
Berusaha dan bekerja secara maksimal
Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa
Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat
memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt
bersabar dalam menghadapi cobaan
C. Hubungan Qada dan Qadar
Qada dan qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan, kehendak dan kemauan Allah swt. Sedangkan Qadar merupakan perwujudan dari kehendak Allah swt. Qada bersifat qodim (lebih dahulu ada), sedangkan qadar bersifat hudus (baru). Seorang ahli bahasa Al- Qur’an, Imam Ar- Raqib mengatakan bahwa Allah swt menakdirkan segala sesuatu dengan dua macam cara yaitu : memberikan qudrah atau kekuatan dan membuat ukuran serta cara-cara tertentu. Qada dan qadar biasa dikenal dengan sebutan taqdir Allah swt.
D. Jenis -jenis takdir
1. Taqdir muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَاَنْ لَّيْسَ لِلاِ نْسَانِ اِلاَّ مَاسَعَى (۳۹) وَاَنَّ سَعْيَهُ سَوْفَ يُرى
Artinya : “Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna”. (QS. An- Najm : 53/39-40)
اِنَّ اللهَ لاَيـُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوْا مَا بِأَنـْفُسِهِمْط
Artinya : “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan (nasib) suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan (nasib) yang ada pada mereka sendiri”. (QS. Ar- Ra’du : 13/11)
2. Taqdir mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah swt yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَلِكُلِّ اُمَّةٍ اَجَلٌ فَاِذَاجَاءَاَجَلـُهُمْ لاَ يَسْتَأْخِرُوْنَ سَاعَةً وَلاَ يَسْتَقْدِمُوْنَ
Artinya : “Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya”. (QS. Surat Al- A’raf : 7/34)
Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah swt, karena Allah swt adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah swt berikut :
وَعَلىَ اللهِ فـَتَوَكَّلُوْا اِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِيْنَ
Artinya : “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. (QS. Al- Maidah : 5/23)
E. Fungsi Iman Kepada Qada dan Qadar
Mendekatkan diri kepada Allah SWT ( Q.S. Al Hadid ayat 22 )
Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar ( Q.S. Ar Ra’du ayat 11 dan An Najm ayat 39 – 42 )
Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal ( Q.S. Al Baqarah ayat 155 – 156 dan Ali Imran ayat 159 )
Mendidik manusia untuk tidak besikap sombong /takabur ( Q.S. Lukman ayat 18 )
F. Contoh perilaku qada dan qadar
Haris adalah seorang murid yang cerdas. Ia jarang belajar dalam jangka waktu yang lama. Ia belajar hanya beberapa menit sebelum waktu ulangan dimulai. Ketika menerima hasil ulangannya ia mendapatkan nilai yang memuaskan.
Ketika kelas VII SMP Zahid adalah siswa yang berprestasi biasa saja. Namun berkat ketekunannya ia mampu mengejar ketertinggalan dari teman-temannya. Akhirnya pada waktu ujian akhir sekolah ia mampu menjadi yang terbaik.
Zidane berusia 13 tahun. Sekarang ia duduk di kelas VII. Kehidupan zidane masih panjang berdasarkan usia hidup rata-rata penduduk Indonesia yaitu sekitar 64 tahun. Menginjak usia yang ke 15, ia menderita sakit keras. Berbagai model pengobatan telah dijalaninya. Namun akhirnya ia meninggal dunia.
Tambahan
Dalam kehdupan kita pernah mendengar istilah Sunnatullah. Sunnatullah berasal dari kata bahasa arab sunnah yang artinya bersinonim dengan kata tariqah berarti jalan yang dilalui. Kemudian kata tersebut digabung dengan lafadz Allah swt sehingga menjadi kata majemuk Sunnatullah. Sunnatullah berarti ketentuan-ketentuan atau hukum Allah swt yang berlaku atas segenap alam dan berjalan secara tetap dan teratur.
Contohnya adalah api yang sifatnya panas dan membakar, air yang sifatnya membasahi dan mencari tempat yang rendah. Sifat seperti itu tetap dimanapun dan kapanpun. Sunnatullah terdiri dari dua macam yaitu :
1. Sunnatullah Qouliyah (قَوْلِيَةٌ) adalah Sunnatullah yang berupa wahyu tertulis yaitu Al- Qur’an
2. Sunnatullah Kauniyah (كَوْنِيَةٌ)adalah Sunnatullah yang tidak tertulis dan berupa kejadian atau fenomena alam. Contoh api itu panas dan membakar, matahari terbit dari timur dan terbenam di sebelah barat dan pergantian siang dan malam. Wallahua’lam