Dongeng Monyet Yang Nakal
Wednesday, June 20, 2018
"Dongeng Monyet Yang Nakal". Di sebuah hutan, tinggallah seekor monyet yang sangat nakal dan suka membuat kerusuhan. Dia bernama Moli. Suatu hari Moli sedang berebut makanan dengan monyet lainnya. Padahal makanan itu bukan milik Moli, tetapi ia tetap berniat untuk mendapatkannya.
“Hai, Moli. Jangan kau merebut makananku. Kenapa kau suka mengambil milik orang lain?”
“Biar saja, memangnyatidak boleh.terserah saya, dong!” akhirnya monyet pemilik makanan itu mengalah kemudian monyet itu pulang dan menceritakan sikap Moli kepada warga di hutan. Monyet itu juga menasehati warga hutan agar tidak berteman dengan Moli dan menjauhi Moli yang nakal.
Sejak saat itu Moli merasa kesepian karena tidak ada satu hewan pun yang mau berteman dengannya. Beberapa hari kemudian Moli bergegas pergi meninggalkan hutan. Ia berharap dapat memperoleh teman di daerah lain. Sepanjang jalan Moli sangat murung. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seekor burung. Burung itu sangat heran meilat kemurungan Moli.
“Saya pergi dari huta. Karena semua hewan di huta selalu menganggapku jahil dan suka menang sendiri!” jawab Moli.
“Tidak uash sedih, saya bisa membantumu.” Burung pun menasehati Moli agar tidak mengulangi kesalahannyadan menghindari sifat nakalnya. Tetapi Moli tidak memperdulikan nasehat burung. Moli justru merasa tersinggung, kemudian ia segera pergi meninggalkan tempat itu.
Sewaktu Moli melanjutkan perjalanan, ia bertemu dengan monyrt yang pernah diganggunya. Tetapi Moli enggan meminta maaf, ia malah membuat keributan lagi dengan monyet itu. Mereka pun saling adu mulut hingga akhirnya terjadi pertengkaran antara mereka. Di tengah pertengkaran yang kemudian berlanjut pada perkelahian, Moli jatu terpeleset ke jurang yang sangat dalam. Mulai saat itu tidak terdengar lagi kabar Moli, si monyet yang nakal.sepeninggal Moli, suasana dalam hutan terasa aman tenteram dan damai.
“Hai, Moli. Jangan kau merebut makananku. Kenapa kau suka mengambil milik orang lain?”
“Biar saja, memangnyatidak boleh.terserah saya, dong!” akhirnya monyet pemilik makanan itu mengalah kemudian monyet itu pulang dan menceritakan sikap Moli kepada warga di hutan. Monyet itu juga menasehati warga hutan agar tidak berteman dengan Moli dan menjauhi Moli yang nakal.
Sejak saat itu Moli merasa kesepian karena tidak ada satu hewan pun yang mau berteman dengannya. Beberapa hari kemudian Moli bergegas pergi meninggalkan hutan. Ia berharap dapat memperoleh teman di daerah lain. Sepanjang jalan Moli sangat murung. Hingga akhirnya ia bertemu dengan seekor burung. Burung itu sangat heran meilat kemurungan Moli.
“Hai, teman. Mengapa wajahmu sangat murung?” sapa burung itu.Baca Juga : Cerita Kecerdikan Menumbuhkan Kebaikan
“Saya pergi dari huta. Karena semua hewan di huta selalu menganggapku jahil dan suka menang sendiri!” jawab Moli.
“Tidak uash sedih, saya bisa membantumu.” Burung pun menasehati Moli agar tidak mengulangi kesalahannyadan menghindari sifat nakalnya. Tetapi Moli tidak memperdulikan nasehat burung. Moli justru merasa tersinggung, kemudian ia segera pergi meninggalkan tempat itu.
Sewaktu Moli melanjutkan perjalanan, ia bertemu dengan monyrt yang pernah diganggunya. Tetapi Moli enggan meminta maaf, ia malah membuat keributan lagi dengan monyet itu. Mereka pun saling adu mulut hingga akhirnya terjadi pertengkaran antara mereka. Di tengah pertengkaran yang kemudian berlanjut pada perkelahian, Moli jatu terpeleset ke jurang yang sangat dalam. Mulai saat itu tidak terdengar lagi kabar Moli, si monyet yang nakal.sepeninggal Moli, suasana dalam hutan terasa aman tenteram dan damai.