Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap
Monday, June 25, 2018
"Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap". Sejarah Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan besar yang ada di Nusantara dengan aliran Hindu, didirikan sekitar tahun 1293-1500 masehi oleh Raden Wijaya. Kerajaan Majapahit berhasil mencapai puncak kejayaan saat dipimpin oleh Hayam Wuruk dan Gajah Mada sebagai panglima angkatan perang pada tahun 1350-1389. Masa keemasan ditandai dengan luas wilayah kekuasaan Majapahit meliputi Jawa, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan, sampai wilayah Indonesia Timur.
Dari luas wilayah tersebut, Kerajaan Majapahit dianggap sebagai kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Nusantara. Berdirinya Kerajaan diawali dengan serangan yang dilakukan oleh Adipati Kediri saat itu, bernama Jayakatwang terhadap Kerajaan Singasari. Serangan disebabkan karena Singasari menolak pembayaran upeti. Dari penyerangan tersebut, raja terakhir Singasari bernama Kertanegara terbunuh, kemudian menantunya bernama Raden Wijaya berhasil kabur melarikan diri ke wilayah Madura untuk meminta perlindungan kepada Arya Wiraraja.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
Berdirinya Kerajaan Majapahit berawal dari pelarian Raden Wijaya ke Madura, ia kemudian diberi sebuah tanah oleh Arya Wiraraja. Tanah pemberian tersebut merupakan hutan bernama hutan tarik. Hutan ini kemudian dikembangkan oleh Raden Wijaya dan akhirnya menjadi sebuah desa dan diberi nama Majapahit. Kenapa Majapahit? karena di dalam hutan terdapat banyak buah "maja" dan rasa buah sangat pahit, itu lah asal-usul nama "Majapahit".
Kerajaan Majapahit akhirnya menjalin kerjasama dengan pasukan Mongol. Raden Wijaya beserta prajurit Mongol mengatur strategi untuk menggulingkan kekuasaan Kerajaan Kediri. Perang akhirnya terjadi dan kekuasaan Jayakatwang tumbang ditangan pasukan aliansi tersebut. Kecerdikan Raden Wijaya berlanjut, saat para pasukan mongol sedang berpesta merayakan kemenangan, tiba-tiba diserang oleh pasukan Raden Wijaya yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Pasukan Kerajaan Mongol berhasil dipukul mundur keluar dari Jawa. Dan pada saat itu Bulan Kartika tanggal 15 tahun 1215 saka merupakan awal berdirinya Kerajaan Majapahit atau tepatnya pada tanggal 10 November 1293, saat Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja yang mendirikan Majapahit.
Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit
Masa kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi pada tahun 1350-1398 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Beberapa bukti mengenai kejayaan Majapahit berupa buku puisi yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno. Sumber utama mengenai keberadaan Majapahit yaitu Kitab Pararaton atau Kitab Raja-raja yang ditulis menggunakan bahasa kawi. Kitab ini menceritakan tentang Ken Arok dan Kerajaan Majapahit. Sedangkan sumber lain berupa prasasti dan catatan-catatan dari Tiongkok.
Puncak kejayaan kerajaan Majapahit juga terjadi pada saat pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, pada saat itu Majapahit memiliki wilayah kekuasaan hampir di seluruh wilayah Nusantara sampai ke semenanjung Malaya, bahkan jangkauan ekspedisi armada laut Majapahit mencapai Laut Cina Selatan.
Masa Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Masa Runtuhnya Kerajaan Majapahit dimulai ketika berakhirnya masa pemerintahan Hayam Wuruk. Hal ini disebabkan karena terjadinya perebutan kekuasaan antara para keluarga dari raja Hayam Wuruk. Keruntuhan juga diakibatkan karena perkembangan agama islam di masyarakat yang bersifat demokratis dan tidak mengakui kekuasaan seorang raja. Perkembangan agama islam ini menggoncangkan sendi-sendi keagamaan dan kepercayaan pada masyarakat Majapahit yang masih menganut agama Hindu.
Salah satu penyebab lain runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah mulai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam pada akhir abad 14 dan awal abad 15. Munculnya kerajaan Islam membuat masyarakat mulai meninggalkan Majapahit sedikit demi sedikit dan beralih ke kerajaan Islam tersebut. Perang saudara yang sudah dijelaskan diatas mengakibatkan kerajaan tidak terurus, kemudian menyebabkan kemunduran bidang Ekonomi. Selanjutnya sedikit demi sedikit perdagangan di Nusantara diambil alih oleh para pedagang yang berada di sekitar kerajaan Majapahit dan dari luar kerajaan.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit
Perekonomian kerajaan Majapahit terbilang cukup maju dan membuat rakyatnya hidup sejahtera. Kegiatan Ekonomi yang dilakukan meliputi bidang pertanian dan pelayaran. Hasil pertanian seperti Padi, wijen, rempah-rempah, kacang hijau. Kemudian buah-buahan antara lain : pepaya, durian, langsa, kelapa, pisang dan semangka. Agar memperoleh hasil pertanian maksimal, pemerintah Majapahit membangun 2 bendungan bernama bendungan Trailokyapur (digunakan di daerah hilir) dan bendungan Jiwu (untuk persawahan).
Selain koin, ada juga uang kepeng (berasal dari berbagai dinasti) yang digunakan oleh masyarakat. Menurut catatan seorang pedagang Tiongkok bernama Wang Ta-yuan, komoditas ekspor kerajaan Majapahit pada saat itu meliputi : garam, lada, kain dan burung kakak tua. Kemudian bahan Impor yang didatangkan meliputi : emas, perak,mutiara,keramik,sutra dan barang yang terbuat dari besi.
Peninggalan Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Majapahit berupa bangunan candi dan prasasti, semua peninggalan ini merupakan warisan budaya kebendaan Indonesia. Beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit meliputi :
Dari luas wilayah tersebut, Kerajaan Majapahit dianggap sebagai kerajaan terbesar yang pernah berdiri di Nusantara. Berdirinya Kerajaan diawali dengan serangan yang dilakukan oleh Adipati Kediri saat itu, bernama Jayakatwang terhadap Kerajaan Singasari. Serangan disebabkan karena Singasari menolak pembayaran upeti. Dari penyerangan tersebut, raja terakhir Singasari bernama Kertanegara terbunuh, kemudian menantunya bernama Raden Wijaya berhasil kabur melarikan diri ke wilayah Madura untuk meminta perlindungan kepada Arya Wiraraja.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Majapahit
Berdirinya Kerajaan Majapahit berawal dari pelarian Raden Wijaya ke Madura, ia kemudian diberi sebuah tanah oleh Arya Wiraraja. Tanah pemberian tersebut merupakan hutan bernama hutan tarik. Hutan ini kemudian dikembangkan oleh Raden Wijaya dan akhirnya menjadi sebuah desa dan diberi nama Majapahit. Kenapa Majapahit? karena di dalam hutan terdapat banyak buah "maja" dan rasa buah sangat pahit, itu lah asal-usul nama "Majapahit".
Berdirinya Desa Majapahit akhirnya berkembang, bertepatan dengan kedatangan pasukan Mongol yang tiba di Jawa, bertujuan menyerang Kerajaan Singasari akibat ulah Kertanegara melecehkan utusan Mongol yang bertugas menarik pembayaran upeti. Hal ini dimanfaatkan oleh Raden Wijaya untuk menggulingkan kekuasaan Jayakatwang yang sebelumnya telah menghancurkan dan membunuh Kertanegara (raja Kerajaan Singasari). Raden Wijaya mengadu domba dan menghasut pasukan mongol agar bekerjasama untuk melengserkan kekuasaan Jayakatwang atas Kediri.Baca Juga : Sejarah Kerajaan Demak Lengkap
Kerajaan Majapahit akhirnya menjalin kerjasama dengan pasukan Mongol. Raden Wijaya beserta prajurit Mongol mengatur strategi untuk menggulingkan kekuasaan Kerajaan Kediri. Perang akhirnya terjadi dan kekuasaan Jayakatwang tumbang ditangan pasukan aliansi tersebut. Kecerdikan Raden Wijaya berlanjut, saat para pasukan mongol sedang berpesta merayakan kemenangan, tiba-tiba diserang oleh pasukan Raden Wijaya yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
Pasukan Kerajaan Mongol berhasil dipukul mundur keluar dari Jawa. Dan pada saat itu Bulan Kartika tanggal 15 tahun 1215 saka merupakan awal berdirinya Kerajaan Majapahit atau tepatnya pada tanggal 10 November 1293, saat Raden Wijaya dinobatkan sebagai raja yang mendirikan Majapahit.
Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit
Masa kejayaan Kerajaan Majapahit terjadi pada tahun 1350-1398 Masehi, pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Beberapa bukti mengenai kejayaan Majapahit berupa buku puisi yang ditulis dalam bahasa Jawa kuno. Sumber utama mengenai keberadaan Majapahit yaitu Kitab Pararaton atau Kitab Raja-raja yang ditulis menggunakan bahasa kawi. Kitab ini menceritakan tentang Ken Arok dan Kerajaan Majapahit. Sedangkan sumber lain berupa prasasti dan catatan-catatan dari Tiongkok.
Kejayaan Kerajaan Majapahit juga terjadi saat pengangkatan Gajah Mada sebagai Patih Majapahit. Saat pengangkatan, patih Gajah Mada mengucap Sumpah Palapa yang sangat terkenal sampai sekarang. Sumpah tersebut merupakan janji Gajah Mada untuk menyatukan nusantara. Dan terbukti pada saat masa Gajah Mada Kerajaan Majapahit tumbuh berkembang menjadi kerajaan yang sangat besar.Baca Juga : Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap
Puncak kejayaan kerajaan Majapahit juga terjadi pada saat pemerintahan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, pada saat itu Majapahit memiliki wilayah kekuasaan hampir di seluruh wilayah Nusantara sampai ke semenanjung Malaya, bahkan jangkauan ekspedisi armada laut Majapahit mencapai Laut Cina Selatan.
Masa Keruntuhan Kerajaan Majapahit
Masa Runtuhnya Kerajaan Majapahit dimulai ketika berakhirnya masa pemerintahan Hayam Wuruk. Hal ini disebabkan karena terjadinya perebutan kekuasaan antara para keluarga dari raja Hayam Wuruk. Keruntuhan juga diakibatkan karena perkembangan agama islam di masyarakat yang bersifat demokratis dan tidak mengakui kekuasaan seorang raja. Perkembangan agama islam ini menggoncangkan sendi-sendi keagamaan dan kepercayaan pada masyarakat Majapahit yang masih menganut agama Hindu.
Salah satu penyebab lain runtuhnya Kerajaan Majapahit adalah mulai berdirinya kerajaan-kerajaan Islam pada akhir abad 14 dan awal abad 15. Munculnya kerajaan Islam membuat masyarakat mulai meninggalkan Majapahit sedikit demi sedikit dan beralih ke kerajaan Islam tersebut. Perang saudara yang sudah dijelaskan diatas mengakibatkan kerajaan tidak terurus, kemudian menyebabkan kemunduran bidang Ekonomi. Selanjutnya sedikit demi sedikit perdagangan di Nusantara diambil alih oleh para pedagang yang berada di sekitar kerajaan Majapahit dan dari luar kerajaan.
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Majapahit
Perekonomian kerajaan Majapahit terbilang cukup maju dan membuat rakyatnya hidup sejahtera. Kegiatan Ekonomi yang dilakukan meliputi bidang pertanian dan pelayaran. Hasil pertanian seperti Padi, wijen, rempah-rempah, kacang hijau. Kemudian buah-buahan antara lain : pepaya, durian, langsa, kelapa, pisang dan semangka. Agar memperoleh hasil pertanian maksimal, pemerintah Majapahit membangun 2 bendungan bernama bendungan Trailokyapur (digunakan di daerah hilir) dan bendungan Jiwu (untuk persawahan).
Untuk menunjang kehidupan ekonomi, Kerajaan Majapahit memiliki mata uang sendiri sebagai alat transaksi. Mata uang Majapoahi bernama uang Gobog, bentuknya koin, memiliki lubang di tengahnya, terbuat dari campuran timah hitam, perak, timah putih, dan tembaga.Baca Juga : Sejarah Kerajaan Pajajaran Lengkap
Selain koin, ada juga uang kepeng (berasal dari berbagai dinasti) yang digunakan oleh masyarakat. Menurut catatan seorang pedagang Tiongkok bernama Wang Ta-yuan, komoditas ekspor kerajaan Majapahit pada saat itu meliputi : garam, lada, kain dan burung kakak tua. Kemudian bahan Impor yang didatangkan meliputi : emas, perak,mutiara,keramik,sutra dan barang yang terbuat dari besi.
Peninggalan Kerajaan Majapahit
Peninggalan Kerajaan Majapahit berupa bangunan candi dan prasasti, semua peninggalan ini merupakan warisan budaya kebendaan Indonesia. Beberapa candi peninggalan Kerajaan Majapahit meliputi :
- Candi Cetho : Letak candi ini berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawa, Karanganyar-Jawa Tengah. Candi peninggalan Kerajaan Majapahit ini diperkirakan dibangun pada masa akhir keruntuhan Majapahit atau tepatnya abad ke 15 Masehi.
- Candi Jabung : Letaknya di Desa Jabung, Kecamatan Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. Candi peninggalan kerajaan majapahit ini diperkirakan dibangun pada tahun 1350.
- Candi Wiring lawang : Terletak di Desa Jati Pasir, Kecamatan Trowulan, Mojokerto,Jawa Timur. Candi peninggalan kerajaan Majapahit ini berbentuk gapura dan diperkirakan dibangun pada tahun 14 Masehi, bangunan ini merupakan pintu gerbang kediaman Gajah Mada.
- Candi Tikus : Sama seperti Candi Brahu, Candi Tikus juga terletak di ini terletak di situs arkeologi Trowulan, tepatnya berada di Dukuh Jambu Mente, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Mojokerto-Jawa Timur. Candi peninggalan sejarah Kerajaan Majapahit ini dinamai candi tikus karena pada awal penemuan, bangunan ini menjadi sarang bagi tikus-tikus liar.
- Raja Kertajaya/Raden Wijaya
- Jayanegara
- Tribuwana Tunggadewi
- Hayam Wuruk
- Wikramawardhana
- Suhita
- Kertawijaya
- Rajasa Wardhana
- Purwawisesa
- Brawijaya V