Sejarah Kerajaan Tarumanegara Lengkap
Tuesday, June 26, 2018
"Sejarah Kerajaan Tarumanegara". Kerajaan Tarumanegara merupakan sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah Jawa bagian Barat pada abad ke empat sampai dengan abad 7 Masehi. Kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan tertua yang ada di wilayah Nusantara atau sekarang Indonesia, hal ini dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan sejarah yang ada. Peninggalan sejarah Kerajaan Tarumanegara yaitu berupa candi, prasasti maupun benda-benda bersejarah lainnya.
Corak kehidupan Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu dengan aliran Wisnu. Kerajaan ini didirikan oleh Raja bernama Jayasingawarman pada tahun 358 Masehi dengan dibuktikan dalam isi naskah Wangsakerta. Raja Jayasingawarman berkuasa dari tahun 358 sampai tahun 382 Masehi. Setelah dia mencapai usia yang cukup tua, ia kemudian digantikan oleh putranya, yang bernama Darmayawarman. Sebelumnya, raja Jayasingawarman memperoleh gelar Rajadiraja pada Kerajaan Tarumanegara.
Sumber Sumber Sejarah
Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:Baca Juga : Sejarah Kerajaan Kutai Lengkap
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-mo.
Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.
Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara.
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.
Sejarah Berdirinya Kerajaan Tarumanegara
Berdirinya Kerajaan Tarumanegara dimulai ketika Jayasingawarman melarikan diri dari serangan yang berlangsung di wilayah Salaknegara. Ia berhasil meloloskan diri, kemudian ditempat pelariannya pada tahun 358 Masehi Jayasingawarman mendirikan kerajaan baru di tepi sungai Citarum, kemudian diberi nama Tarumanegara. Nama Tarumanegara diambil dari nama tanaman yakni tarum (tanaman pewarna), tanaman ini banyak tumbuh di sekitar sungai Citarum. Kemudian tanaman pewarna ini menjadi komoditas ekspor dan sumber pemasukan dari Kerajaan tarumanegara.
Terdapat beberapa peninggalan kerajaan Tarumanegara yang berhasil ditemukan, salah satunya prasasti Tugu seperti gambar diatas. Namun sangat di sayangkan, dari peninggalan prasasti yang ditemukan tidak menyebutkan angka dan tahun berdirinya kerajaan tersebut. Para ahli sejarah Indonesia melakukan berbagai banyak cara untuk mengetahui tentang berdirinya kerajaan Tarumanegara, salah satu usaha yang dilakukan yakni mereka pergi ke Tiongkok untuk mempelajari naskah-naskah sejarah yang ada disana mengenai hubungan dengan kerajaan di Indonesia di masa lampau.Baca Juga : Sejarah Kerajaan Demak Lengkap
Dari naskah-naskah yang ada, ternyata mereka menemukan bahwa adanya hubungan dengan kerajaan di Indonesia dengan kerajaan Tiongkok. Yakni hubungan dengan kerajaan Tomolo, menurut catatan tersebut kerajaan Tomolo mengirim utusan ke tiongkok pada tahun 528. 538 dan 665 Masehi sehingga dapat disimpulkan Kerajaan Tarumanegara berdiri sekitar abad ke V dan VI.
Letak Kerajaan Tarumanegara
Penentuan letak Kerajaan Tarumanegara dilakukan oleh para ahli sejarah dengan melihat letak peninggalan kerajaan tersebut. Dari penemuan prasasti yang ada, wilayah kerajaan Tarumanegara meliputi pesisir Jakarta hingga hingga pedalaman kaki gunung Gede. Selain itu, fungsi dari prasasti yaotu untuk para brahmana yang membuat terusan pada kali Candrabhaga yaitu Gomati. Sehingga dapat disimpulkan bahwa daerah tersebut merupakan wilayah para Brahmana. Para brahmana Kerajaan Tarumanegara tinggal di daerah pesisir pantai, dapat dikatakan para brahmana datang ke Tarumanegara dengan para pedagang India.
Dari peninggalan prasasti kerajaan tarumanegara kita juga dapat mengetahui wilayah kekuasaan kerajaan tersebut. Sebagai contoh yaitu Prasasti Jambu, prasasti tersebut berisi tentang penaklukan suatu wilayah. Dikatakan bawa raja Purnawarman merupakan raja yang disegani oleh musuh-musuhnya, senantiasa menggempur kota-kota musuhnya.Baca Juga : Sejarah Kerajaan Majapahit Lengkap
Kehidupan Politik Kerajaan Tarumanegara
Dari isi prasasti yang ada, di ketahui bahwa raja yang pernah memerintah di Kerajaan Tarumanegara hanyalah raja purnawarman yang kemudian berhasil meningkatkan kehidupan rakyat nya. Dari isi prasasti tugu, raja purnawarman memerintahkan untuk menggali sebuah kali (sungai). Oleh karena itu rakyat kerajaan Tarumanegara memperoleh kehidupan yang makmur dalam suasana aman dan tentram.
Kehidupan sosial Kerajaan Tarumanegara menggunakan sistem kasta. Kerajaan sudah teratur dan rapi, hal ini dilihat dari raja Purnawarman sangat memperhatikan kehidupan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan kerajaan tarumanegara sebagai tanda penghormatan kepada dewa. Sementara itu, dari peninggalan perupa prasasti dan huruf-huruf sebagai bukti Kebesaran Kerajaan Tarumanegara. dapat disimpulkan bahwa tingkat kebudayaan saat itu sudah tinggi.
Dari bidang kehidupan ekonomi, kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan yang makmur, hal ini dilihat dari pembuatan sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan ini bertujuan untuk mencegah banjir serta saranan lalulintas pelayaran perdagangan antara daerah di Kerajaan Tarumanegara. Akibatnya kehidupan perekonomian masyarakat sudah berjalan teratur.
PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA
1. Prasasti Ciaruteun
Salinan gambar prasasti Ciaruteun dari buku The Sunda Kingdom of West Java From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor.
Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.Baca Juga : Sejarah Kerajaan Sriwijaya Lengkap
Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat
2. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.
3. Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.
4. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.
5. Prasasti Pasir awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.
6. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.
7. Prasasti TuguBaca Juga : Sejarah Kerajaan Pajajaran Lengkap
Prasasti Tugu di Museum Nasional. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut.
Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:
Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April.
Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.
Runtuhnya Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh sekitar abad ke 7 Masehi, hal ini dibuktikan setelah abad ke 7, berita mengenai kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi baik sumber dari dalam negeri maupun luar negeri. Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya Kerajaan Tarumanegara kemungkinan besar karena tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang terus melakukan ekspansi wilayah sampai ke Jawa bagian Barat.
Bukti keberadaan Kerajaan Tarumanegara dapat diketahui melalui dua sumber, yaitu dari dalam dan dari luar. Sumber dari dalam negeri berupa 7 buah prasasti batu yang ditemukan 4 di Bogor, 1 di Jakarta, dan di Banten. Sedangkan sumber dari luar mengenai Kerajaan tarumanegara berasal dari berita Tiongkok antara lain, berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-Po-Ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama budha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.
Raja Kerajaan Tarumanegara
1. Raja Jayasingawarman (Pendiri)
2. Purnawarman
3. Indrawarman
4. Wisnuwarman
5. Suryawarman
6. Candrawarman
7. Hariwangsawarman
8. Dharmayawarman
9. Sudhawarman
10. Kertawarman
11. Nagajayawarman
12. Linggawarman
Terima Kasih atas kunjungannya!!